Strategi Mengajar Untuk Memotivasi Anak Dalam Menempuh
Pendidikan
Nama : REZZAAGUS SUBANDI
NPM : 16112226
Kelas : 1KA19
NPM : 16112226
Kelas : 1KA19
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Berhasil atau tidaknya seseorang tergantung pada pendidikan dasar yang di
berikan pada saat kecil, dan berhasil atau tidaknya seseorang menempuh
pendidikan jenjanga berikutnya setelah jenjang pendidikan dasar adalah
tergantung pada diri dan kemauan setiap individu yang menjalaninya. Tidak hanya
itu, peran orang tua dan guru juga sangan berperan aktif dalam masa pendidikan
jenjang sekolah dasar dan seterusnya. Dengan demikian begitu penting dan
menentukannya pendidikan dasar ini sebagai landasan untuk dapat menempuh
jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Oleh karena itu, guru-guru bekerja sama
dengan para orang tua murid harus dapat memberikan pendidikan yang terbaik
ditinjau dari kacamata kepentingan anak.
Biasanya pada tahap pendidikan, setiap
orang tua ingin yang mendapatkan yang terbaik bagi dan untuk anaknya, sehingga
biasanya setiap orang tua dan guru memaksakan kehendak anaknya yaitu untuk
berkerja terlalu keras menyerap pelajaran. Itu semua tidak terlalu buruk
dampaknya selagi si anak tersebut dapat menikmatinya, namun jiga seorang anak
mulai merasa jenuh pada awalnya, biasanya akan merasa jenuh pada hari-hari
kedepannya, karena cara berfikir anak berbeda dengan cara berfikir orang dewasa
yang semestinya hari esok adalah hari yang lebih baik dari pada kemarin.
Perlu dicermati bahwa anak adalah individu
yang dinamis, bukan benda mati seperti gelas yang siap untuk diisi air semau
tuannya tanpa ekspresi. Anak adalah seorang individu yang penuh potensi untuk
dikembangkan secara bijaksana sesuai bakat, minat, dan kemampuannya. Sebenarnya
tidak sulit untuk mengembangkan dan memupuk kemauan belajar siswa, asalkan guru
maupun orang tua dapat melakukan pendekatan-pendekatan yang tepat. Guru dan
orang tua harus dapat menumbuhkan motivasi dalam diri anak agar menyenangi
hal-hal yang positif termasuk belajar. Seorang anak yang telah tumbuh motivasi
belajarnya, tanpa disuruh pun ia akan giat belajar sendiri bahkan kita akan
kewalahan memenuhi ajakan anaknya yang mau belajar. Dan bila anak sudah semakin
dewasa ia akan mempunyai semangat yang tinggi serta tanggung jawab sendiri
terhadap kewajiban belajarnya.
1.2. Rumusan masalah:
1. Mengapa motivasi anak akan pendidikan berkurang.
2. Bagai mana cara menumbuhkembangkan motivasi anak untuk belajar.
3. Penyebab motivasi untuk belajar menurun.
1. Mengapa motivasi anak akan pendidikan berkurang.
2. Bagai mana cara menumbuhkembangkan motivasi anak untuk belajar.
3. Penyebab motivasi untuk belajar menurun.
1.3. Tujuan:
1. Mengetahui cara memotivasi anak dalam belajar
2. Mengetahui apa saja factor anak malas dalam belajar.
1. Mengetahui cara memotivasi anak dalam belajar
2. Mengetahui apa saja factor anak malas dalam belajar.
1.4. Rangkuman
Motivasi adalah kemauan setiap individu, dilatari oleh suatu keinginan untuk mencapai cita-cita, keinginan untuk merealisasikan ide, gagasan. Motivasi tidak akan terbentuk oleh siapa pun, baik orang tua, guru, maupun teman. Mereka hanya perantara. Dan yang terpenting ada diri sendiri, yang memiliki keinginan dan kemauan.
Motivasi adalah kemauan setiap individu, dilatari oleh suatu keinginan untuk mencapai cita-cita, keinginan untuk merealisasikan ide, gagasan. Motivasi tidak akan terbentuk oleh siapa pun, baik orang tua, guru, maupun teman. Mereka hanya perantara. Dan yang terpenting ada diri sendiri, yang memiliki keinginan dan kemauan.
BAB II
ISI
ISI
1.1. Strategi mengajar untuk
menumbuh kembangkan motivasi
anak dalam belajar
Setiap guru memiliki caranya masing-masing untuk membuat muritnya termotivasi dalam belajar. Satu hal lagi adalah, member kenyamanan pada setiap muritnya. Karena jika kondisi tenang dan nyaman maka setiap pelajar akan dapat menyerap pelajaran dengan baik.
anak dalam belajar
Setiap guru memiliki caranya masing-masing untuk membuat muritnya termotivasi dalam belajar. Satu hal lagi adalah, member kenyamanan pada setiap muritnya. Karena jika kondisi tenang dan nyaman maka setiap pelajar akan dapat menyerap pelajaran dengan baik.
Biasanya
setiap guru agak kesulitan dengan mengenali karakter setiap siswanya.
Dikarenakan karakter itu pasti berbeda, dari segi sifat, bakat, bahkan
kemampuan. Itulah sebabnya maka guru harus kenal dekat dengan setiap muritnya
agar setiap pelajaran yang di berikan dapat disampaikan dengan baik berdasarkan
karakteristik setiap muritnya.
Cobalah
untuk selalu menggali potensi, minat, cita-cita yang ada pada setiap murit.
Mengapa harus begitu, karena pada saat setiap guru memahami apa yang di
inginkan setiap muritnya, guru hanya tingal membuat setiap muritnya berusaha
untuk mengapai cita-citanya yang baik.
Selalulah
untuk mencoba member pemahaman pada setiap murit yang mengalami kesulitan dalam
belajar, dan selalu dekati mereka dan katakana bahwa apa yang di pelajari,
selama belajar dengan sungguh-sungguh maka pelajaran tersebut dapat kita
pelajari dengan baik dan mudah.
1.2. Faktor yang mempengaruhi turunnya motivasi belajar
a) Kematangan
Dalam
pemberian motivasi, faktor kematangan fisik, sosial dan psikis haruslah
diperhatikan, karena hal itu dapat mempengaruhi motivasi. Seandainya dalam
pemberian motivasi itu tidak memperhatikan kematangn, maka akan mengakibatkan
frustasi dan mengakibatkan hasil belajar tidak optimal.
b) Usaha yang bertujuan
Setiap
usaha yang dilakukan mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Semakin jelas tujuan
yang ingin dicapai, akan semakin kuat dorongan untuk belajar.
c) Pengetahuan mengenai hasil dalam
motivasi
Dengan
mengetahui hasil belajar, siswa terdorong untuk lebih giat belajar. Apabila
hasil belajar itu mengalami kemajuan, siswa akan berusaha untuk mempertahankan
atau meningkat intensitas belajarnya untuk mendapatkan prestasi yang lebih baik
di kemudian hari. Prestasi yang rendah menjadikan siswa giat belajar guna
memperbaikinya.
d) Partisipasi
d) Partisipasi
Dalam
kegiatan mengajar perluh diberikan kesempatan pada siswa untuk berpartisipasi
dalam seluruh kegiatan belajar. Dengan demikian kebutuhan siswa akan kasih
sayang dan kebersamaan dapat diketahui, karena siswa merasa dibutuhkan dalam
kegiatan belajar itu.
1.3. Menumbuhkembangkan motivasi belajar anak
* Memilih cara dan metode mengajar yang tepat
termasuk memperhatikan penampilannya
* Menginformasilkan dengan
jelas tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
* Menghubungkan kegiatan
belajar dengan minat siswa
* Melibatkan siswa secara
aktif dalam kegiatan pembelajaran misalnya melalui kerja
kelompok
kelompok
* Melakukan evaluasi dan
menginformasikan hasilnya, sehingga siswa mendapat informasi
yang tepat tentang keberhasilan dan kegagalan dirinya
yang tepat tentang keberhasilan dan kegagalan dirinya
* Melakukan improvisasi-improvisasi
yang bertujuan untuk menciptakan rasa senang anak
terhadap belajar. Misalnya kegiatan belajar diseling dengan bernyanyi bersama atau sekedar
bertepuk tangan yang meriah
terhadap belajar. Misalnya kegiatan belajar diseling dengan bernyanyi bersama atau sekedar
bertepuk tangan yang meriah
* Menanamkan nilai atau
pandangan hidup yang positif tentang belajar misalnya dalam
agama islam belajar dipandang sebagi sebuah kegiatan jihad yang akan mendapatkan nilai
amal disisi Allah.
agama islam belajar dipandang sebagi sebuah kegiatan jihad yang akan mendapatkan nilai
amal disisi Allah.
* Menceritakan keberhasilan
para tokoh-tokoh dunia yang dimulai dengan mimpi-mimpi
mereka dan ceritakan juga cara-cara mereka meraih mimpi-mimpi itu. Ajak siswa untuk
bermimpi meraih sukses dalam bidang apa saja seperti mimpinya para tokoh dunia tersebut.
mereka dan ceritakan juga cara-cara mereka meraih mimpi-mimpi itu. Ajak siswa untuk
bermimpi meraih sukses dalam bidang apa saja seperti mimpinya para tokoh dunia tersebut.
BAB
III
1.1.Kesimpulan
Bagaimana cara menumbuhkembangkan motivasi belajar pada anak adalah dengan cara pendekatan secara fisik dan mental. Yang terpenting adalah mental, karena setiap pemikiran orang dewasa dan anak-anak berbeda. Harus di tumbuhkembangkan setiap motivasi-motivasi belajar pada anak usia dini, dengan cara yang menyenangkan dan tidak terlalu menekan
pelajaran pada anak, karena pada dasarnya setiap anak memiliki cara belajar lebih condong belajar sambil bermain, bukan hanya belajar.
Sikap guru serta peran orang tua juga sangat berperan aktif dalam perkembangan motivasi belajar anak. Guru hanya sebagai mobilisasi antara keinginan anak yang belum tercapai dan keinginan anak untuk mencapainya.
Bagaimana cara menumbuhkembangkan motivasi belajar pada anak adalah dengan cara pendekatan secara fisik dan mental. Yang terpenting adalah mental, karena setiap pemikiran orang dewasa dan anak-anak berbeda. Harus di tumbuhkembangkan setiap motivasi-motivasi belajar pada anak usia dini, dengan cara yang menyenangkan dan tidak terlalu menekan
pelajaran pada anak, karena pada dasarnya setiap anak memiliki cara belajar lebih condong belajar sambil bermain, bukan hanya belajar.
Sikap guru serta peran orang tua juga sangat berperan aktif dalam perkembangan motivasi belajar anak. Guru hanya sebagai mobilisasi antara keinginan anak yang belum tercapai dan keinginan anak untuk mencapainya.
No comments:
Post a Comment