1. House of Sampoerna
Area House of Sampoerna menyodorkan banyak keistimewaan.
Lokasinya di kawasan Surabaya lama, kompleks bangunannya megah bergaya kolonial
Belanda yang dibangun pada 1862 dan menjadi situs bersejarah yang dilestarikan.
Di museum, Anda bisa menyusuri kisah-kisah unik. Mulai dari kisah hidup pendiri
Sampoerna, filosofi Sampoerna yang tetap dipertahankan hingga kini, sampai melihat
dari dekat fasilitas produksi rokok lintingan tangan yang dilakukan oleh lebih
dari 2.500 wanita di pabrik ini, dengan menggunakan alat tradisional
berkecepatan lebih dari 300 batang rokok per jam. Program yang paling disukai
dan paling populer dari HoS adalah Surabaya Heritage Track. Dengan arti
‘Menelusuri Jejak Warisan Surabaya’, program SHT adalah sebuah tur keliling
kota dengan menggunakan bis (city sightseeing bus) ke beberapa point interest
di Surabaya.
2. Masjid Nasional Al-Akbar
Masjid Nasional Al Akbar Surabaya (MAS) merupakan terbesar
di Surabaya dan terbesar kedua setelah Masjid Istiqlal Jakarta. Masjid yang memiliki
gaya arsitektur modern dan unik ini diproyeksikan untuk mewujudkan konsep
masjid dalam arti luas, sebagai Islamic Center dengan peran multidimensi. Ia
menyandang misi religius, kultural dan edukatif termasuk wisata religi.
Dilengkapi menara setinggi 99 meter dan puncaknya dilengkapi dengan view tower
pada ketinggian 68 meter yang dapat menampung sekitar 30 orang. Untuk mencapai
ketinggian itu menggunakan lift dan dari ketinggian itu pengunjung bisa
menikmati pemandangan kota Surabaya yang indah dan gemerlap di malam hari.
3. Pantai Ria Kenjeran/KENPARK
Setelah ada kebijakan optimalisasi Kenjeran sebagai tempat
wisata, semua kini sudah berubah. Sebagai bukti, di hari biasa, tempat ini
dikunjungi tak kurang dari 3.000 orang. Di hari Sabtu, angka ini melonjak dua
kali lipat menjadi 6.000 orang. Hari Minggu dan hari besar, malah dikunjungi
hingga 9.000 orang. Selain Kenjeran Edutainment Park (KEP), Sanggar Agung, dan
patung Budha Empat Muka. Kenpark juga dilengkapi dengan area jalan-jalan, Sea
Side Pantai Sanbu. Berdiri tegar di sisi Selatan, Pagoda yang eksotis,
melengkapi wahana Kenpark.
4. Jembatan Suramadu
Suramadu adalah jembatan yang menghubungkan Surabaya , Jawa
Timura dengan Pulau Madura, Jembatan Suramadu merupakan salah satu jembatan
yang panjang dan cantik, biasanya wisatawan sering berkunjung ke sini apabila
mereka berwisata ke Surabaya karena saat melewati Jembatan Suramadu akan
kelihatan Pemandangan Selat Madura yang sangat cantik selama perjalanan
berlangsung. Jadi ketika anda berkunjung ke Surabaya jangan lupa untuk
berkunjung ke Jembatan Suramadu tetapi untuk melintasi Jembatan Suramadu ini
anda harus membayar Rp.30.000 untuk mobil dan Rp.3.000 untuk Sepeda Motor.
5. Monumen Bambu Runcing
Untuk itulah, Monumen Bambu Runcing ini dibangun, dan
terletak di jalan Panglima Sudirman. Monumen Bambu Runcing adalah ikon
pariwisata Surabaya yang berhubungan dengan situs sejarah perjuangan bangsa.
Monumen ini terdiri dari 5 pilar dan memiliki tinggi yang
tidak sama dan dibentuk seperti bambu runcing. Sayangnya, tidak ada estimasi
yang tepat tentang tinggi pada masing-masing pilar. Pada waktu tertentu, akan
ada air yang mengalir keluar dari bambu runcing, layaknya air mancur. Selain
itu, monumen ini dikelilingi oleh taman kecil yang penuh dengan beragam tanaman
hias.
6. Museum WR
Soepratman
Untuk mengenang jasa WR Soepratman, kita dapat mengunjungi
museum WR Soepratman di Jalan Tambaksari Surabaya. Di Museum ini bisa dilihat
tulisan asli WR Soepratman ketika ia membuat lagu Indonesia Raya pada saat
pertama, dan juga biola historis yang menemaninya saat membuat beberapa lagu
kebangsaan.
Wage Rudolf Soepratman adalah pencipta lagu kebangsaan
Indonesia, Indonesia Raya. Dia dilahirkan pada Senin 9 Maret, 1903 di
Jatinegara Jakarta, ia seorang Muslim dan tidak mengikuti organisasi politik
apapun. Ayahnya bernama Senen, seorang sersan di Batalyon VIII. Diasuh oleh
kakak iparnya WM Van Eldik (Sastromihardjo) ia telah belajar bermain gitar dan
biola.
Pada bulan Oktober 1928 di Jakarta,diadakan sebuah Kongres
Pemuda yang melahirkan 'Sumpah Pemuda'. Pada malam penutupan kongres, pada
tanggal 28 Octobers 1928, Supratman memperdengarkan lagu ciptaannya secara
instrumental di depan para peserta. Waktu itu merupakan pertama kalinya lagu
Indonesia Raya ini bergema di depan publik. Semua partisipan terkejut
mendengarnya. Setelah itu, Lagu Indonesia Raya selalu tidak pernah ketinggalan
untuk dibawakan di setiap kongres yang berlangsung. Lagu ini merupakan
perwujudan dari keinginan bersama untuk sebuah kemerdekaan.
7. Kebun Binatang Surabaya
TKebun Binatang Surabaya (KBS) terletak di Jalan Setail No.
1 Surabaya. Kebun binatang ini terkenal dan menjadi salah satu tujuan rekreasi
yang sangat membanggakan karena menjadi kebun binatang terbesar di Asia
Tenggara.
Lokasi kebun binatang ini cukup terkenal karena terletak di
depan patung "Suroboyo", yang merupakan ikon dari Hiu dan Buaya yang
melambangkan kota Surabaya. Selain itu, KBS juga mudah dijangkau karena dekat
dengan terminal Joyoboyo.
Ada lebih dari 351 spesies dan lebih dari 2000 hewan hidup
di kebun binatang ini. Salah satu diantaranya adalah termasuk spesies asli
Indonesia dan yang terancam punah di dunia, baik Mamalia, Aves, Reptilia, dan
Pisces.
Setiap kandang hewan dikelompokkan ke dalam kategori.
Misalnya, unggas atau burung (Aves), di mana ada pelikan Australia, burung
merak, jalak Bali, dan burung unta. Juga ada, harimau sumatera, macan tutul,
harimau putih, singa, dan beruang.
Di sisi belakang kebun binatang, merupakan kandang untuk
primata termasuk orangutan, simpanse, babon dan bekantan. Setelah itu, Anda
dapat melihat kandang jerapah, kuda, rusa, unta, kuda nil, dan elderly bison
Amerika.
Ada juga koleksi satwa yang dilindungi dan langka seperti
komodo, dapat ditemukan di Kebun Binatang Surabaya ini. Hewan lain yang mungkin
juga langka seperti tapir, babi rusa dan Anoa. Kebun binatang ini juga
berfungsi sebagai tempat konservasi bagi hewan-hewan.
Selain hewan darat, Anda juga dapat melihat air tawar dan
ikan air laut yang terletak di daerah Aquarium. Di Aquarium ini terdapat
Arapaima gigas yang merupakan ikan air tawar terbesar di dunia, berasal dari
Amazone, Amerika Selatan. Di daerah ini ada juga spesies binatang reptil seperti
beberapa jenis buaya, ular, iguana dan penyu.
8. Jalan Tunjungan
Sejak awal abad ke-20 jalan Tunjungan ini telah menjadi
salah satu pusat perdagangan di Surabaya. Jalan ini menjadi jalan penghubung
antara Surabaya selatan ke Surabaya barat (Gubeng, Darmo, Ketabang dan
Sawahan), dengan area perdagangan sekitar Jembatan Merah.
Dari nama jalan ini pula yang menjadi dasar dari sebuah
pusat perbelanjaan terkenal di Surabaya, Tunjungan Plaza. Hotel Tunjungan
menjadi tempat yang terkenal kedua, yang terletak diantara Jalan Basuki Rahmat
dan Jalan Embong Malang. Juga, Hotel Majapahit Surabaya sebagai sebuah bangunan
bersejarah yang kini dikelola oleh Mandarin Oriental, juga terletak di Jalan
Tunjungan.
Secara historis, Hotel Majapahit adalah tempat yang paling
berkesan selama perjuangan antara Indonesia dan Koloni Belanda. Tragedi ini
diperingati sebagai Hari Pahlawan, setiap 10 November. Sejak hari itu, Surabaya
menjadi kota penting dalam perjuangan bangsa Indonesia dan itu terjadi di Jalan
Tunjungan Surabaya.
9. Tugu Pahlawan
Tugu Pahlawan terletak di Jalan Tembaan. Tugu pahlawan ini
dibangun untuk menghormati parjurit Surabaya yang tewas selama pertempuran
besar melawan tentara sekutu yang dilumpuhkan oleh NICA, dan yang ingin
menduduki Surabaya pada 10 November 1945. Tugu pahlawan ini terletak di depan
kantor gubenur.
Tugu pahlawan dibangun dalam bentuk "paku terbalik
dengan ketinggian 40,45 meter dengan diameter 3,10 meter dan di bagian bawah
diameter 1,30 meter. Di bawah monumen dihiasi dengan ukiran "Trisula"
bergambar,' "Cakra", '"Stamba" dan' "Padma"
sebagai simbol api perjuangan.
Di dalam tugu ini, terdapat Museum 10 November. Museum
Sepuluh Nopember dibangun untuk memperjelas keberadaan Tugu Pahlawan tersebut
dan sebagai penyimpang bukti-bukti sejarah di 10 November 1945.
No comments:
Post a Comment