Sunday, November 24, 2013

9 TEMPAT WISATA YANG WAJIB ANDA KUNJUNGI DI SURABAYA

1. House of Sampoerna
Area House of Sampoerna menyodorkan banyak keistimewaan. Lokasinya di kawasan Surabaya lama, kompleks bangunannya megah bergaya kolonial Belanda yang dibangun pada 1862 dan menjadi situs bersejarah yang dilestarikan. Di museum, Anda bisa menyusuri kisah-kisah unik. Mulai dari kisah hidup pendiri Sampoerna, filosofi Sampoerna yang tetap dipertahankan hingga kini, sampai melihat dari dekat fasilitas produksi rokok lintingan tangan yang dilakukan oleh lebih dari 2.500 wanita di pabrik ini, dengan menggunakan alat tradisional berkecepatan lebih dari 300 batang rokok per jam. Program yang paling disukai dan paling populer dari HoS adalah Surabaya Heritage Track. Dengan arti ‘Menelusuri Jejak Warisan Surabaya’, program SHT adalah sebuah tur keliling kota dengan menggunakan bis (city sightseeing bus) ke beberapa point interest di Surabaya.

2. Masjid Nasional Al-Akbar
Masjid Nasional Al Akbar Surabaya (MAS) merupakan terbesar di Surabaya dan terbesar kedua setelah Masjid Istiqlal Jakarta. Masjid yang memiliki gaya arsitektur modern dan unik ini diproyeksikan untuk mewujudkan konsep masjid dalam arti luas, sebagai Islamic Center dengan peran multidimensi. Ia menyandang misi religius, kultural dan edukatif termasuk wisata religi. Dilengkapi menara setinggi 99 meter dan puncaknya dilengkapi dengan view tower pada ketinggian 68 meter yang dapat menampung sekitar 30 orang. Untuk mencapai ketinggian itu menggunakan lift dan dari ketinggian itu pengunjung bisa menikmati pemandangan kota Surabaya yang indah dan gemerlap di malam hari.

3. Pantai Ria Kenjeran/KENPARK
Setelah ada kebijakan optimalisasi Kenjeran sebagai tempat wisata, semua kini sudah berubah. Sebagai bukti, di hari biasa, tempat ini dikunjungi tak kurang dari 3.000 orang. Di hari Sabtu, angka ini melonjak dua kali lipat menjadi 6.000 orang. Hari Minggu dan hari besar, malah dikunjungi hingga 9.000 orang. Selain Kenjeran Edutainment Park (KEP), Sanggar Agung, dan patung Budha Empat Muka. Kenpark juga dilengkapi dengan area jalan-jalan, Sea Side Pantai Sanbu. Berdiri tegar di sisi Selatan, Pagoda yang eksotis, melengkapi wahana Kenpark.

4.  Jembatan Suramadu
Suramadu adalah jembatan yang menghubungkan Surabaya , Jawa Timura dengan Pulau Madura, Jembatan Suramadu merupakan salah satu jembatan yang panjang dan cantik, biasanya wisatawan sering berkunjung ke sini apabila mereka berwisata ke Surabaya karena saat melewati Jembatan Suramadu akan kelihatan Pemandangan Selat Madura yang sangat cantik selama perjalanan berlangsung. Jadi ketika anda berkunjung ke Surabaya jangan lupa untuk berkunjung ke Jembatan Suramadu tetapi untuk melintasi Jembatan Suramadu ini anda harus membayar Rp.30.000 untuk mobil dan Rp.3.000 untuk Sepeda Motor.

5. Monumen Bambu Runcing
Untuk itulah, Monumen Bambu Runcing ini dibangun, dan terletak di jalan Panglima Sudirman. Monumen Bambu Runcing adalah ikon pariwisata Surabaya yang berhubungan dengan situs sejarah perjuangan bangsa.
Monumen ini terdiri dari 5 pilar dan memiliki tinggi yang tidak sama dan dibentuk seperti bambu runcing. Sayangnya, tidak ada estimasi yang tepat tentang tinggi pada masing-masing pilar. Pada waktu tertentu, akan ada air yang mengalir keluar dari bambu runcing, layaknya air mancur. Selain itu, monumen ini dikelilingi oleh taman kecil yang penuh dengan beragam tanaman hias.

6. Museum  WR Soepratman
Untuk mengenang jasa WR Soepratman, kita dapat mengunjungi museum WR Soepratman di Jalan Tambaksari Surabaya. Di Museum ini bisa dilihat tulisan asli WR Soepratman ketika ia membuat lagu Indonesia Raya pada saat pertama, dan juga biola historis yang menemaninya saat membuat beberapa lagu kebangsaan.
Wage Rudolf Soepratman adalah pencipta lagu kebangsaan Indonesia, Indonesia Raya. Dia dilahirkan pada Senin 9 Maret, 1903 di Jatinegara Jakarta, ia seorang Muslim dan tidak mengikuti organisasi politik apapun. Ayahnya bernama Senen, seorang sersan di Batalyon VIII. Diasuh oleh kakak iparnya WM Van Eldik (Sastromihardjo) ia telah belajar bermain gitar dan biola.
Pada bulan Oktober 1928 di Jakarta,diadakan sebuah Kongres Pemuda yang melahirkan 'Sumpah Pemuda'. Pada malam penutupan kongres, pada tanggal 28 Octobers 1928, Supratman memperdengarkan lagu ciptaannya secara instrumental di depan para peserta. Waktu itu merupakan pertama kalinya lagu Indonesia Raya ini bergema di depan publik. Semua partisipan terkejut mendengarnya. Setelah itu, Lagu Indonesia Raya selalu tidak pernah ketinggalan untuk dibawakan di setiap kongres yang berlangsung. Lagu ini merupakan perwujudan dari keinginan bersama untuk sebuah kemerdekaan.

7. Kebun Binatang Surabaya
TKebun Binatang Surabaya (KBS) terletak di Jalan Setail No. 1 Surabaya. Kebun binatang ini terkenal dan menjadi salah satu tujuan rekreasi yang sangat membanggakan karena menjadi kebun binatang terbesar di Asia Tenggara.
Lokasi kebun binatang ini cukup terkenal karena terletak di depan patung "Suroboyo", yang merupakan ikon dari Hiu dan Buaya yang melambangkan kota Surabaya. Selain itu, KBS juga mudah dijangkau karena dekat dengan terminal Joyoboyo.
Ada lebih dari 351 spesies dan lebih dari 2000 hewan hidup di kebun binatang ini. Salah satu diantaranya adalah termasuk spesies asli Indonesia dan yang terancam punah di dunia, baik Mamalia, Aves, Reptilia, dan Pisces.
Setiap kandang hewan dikelompokkan ke dalam kategori. Misalnya, unggas atau burung (Aves), di mana ada pelikan Australia, burung merak, jalak Bali, dan burung unta. Juga ada, harimau sumatera, macan tutul, harimau putih, singa, dan beruang.
Di sisi belakang kebun binatang, merupakan kandang untuk primata termasuk orangutan, simpanse, babon dan bekantan. Setelah itu, Anda dapat melihat kandang jerapah, kuda, rusa, unta, kuda nil, dan elderly bison Amerika.
Ada juga koleksi satwa yang dilindungi dan langka seperti komodo, dapat ditemukan di Kebun Binatang Surabaya ini. Hewan lain yang mungkin juga langka seperti tapir, babi rusa dan Anoa. Kebun binatang ini juga berfungsi sebagai tempat konservasi bagi hewan-hewan.
Selain hewan darat, Anda juga dapat melihat air tawar dan ikan air laut yang terletak di daerah Aquarium. Di Aquarium ini terdapat Arapaima gigas yang merupakan ikan air tawar terbesar di dunia, berasal dari Amazone, Amerika Selatan. Di daerah ini ada juga spesies binatang reptil seperti beberapa jenis buaya, ular, iguana dan penyu.

8. Jalan Tunjungan
Sejak awal abad ke-20 jalan Tunjungan ini telah menjadi salah satu pusat perdagangan di Surabaya. Jalan ini menjadi jalan penghubung antara Surabaya selatan ke Surabaya barat (Gubeng, Darmo, Ketabang dan Sawahan), dengan area perdagangan sekitar Jembatan Merah.
Dari nama jalan ini pula yang menjadi dasar dari sebuah pusat perbelanjaan terkenal di Surabaya, Tunjungan Plaza. Hotel Tunjungan menjadi tempat yang terkenal kedua, yang terletak diantara Jalan Basuki Rahmat dan Jalan Embong Malang. Juga, Hotel Majapahit Surabaya sebagai sebuah bangunan bersejarah yang kini dikelola oleh Mandarin Oriental, juga terletak di Jalan Tunjungan.
Secara historis, Hotel Majapahit adalah tempat yang paling berkesan selama perjuangan antara Indonesia dan Koloni Belanda. Tragedi ini diperingati sebagai Hari Pahlawan, setiap 10 November. Sejak hari itu, Surabaya menjadi kota penting dalam perjuangan bangsa Indonesia dan itu terjadi di Jalan Tunjungan Surabaya.

9. Tugu Pahlawan
Tugu Pahlawan terletak di Jalan Tembaan. Tugu pahlawan ini dibangun untuk menghormati parjurit Surabaya yang tewas selama pertempuran besar melawan tentara sekutu yang dilumpuhkan oleh NICA, dan yang ingin menduduki Surabaya pada 10 November 1945. Tugu pahlawan ini terletak di depan kantor gubenur.
Tugu pahlawan dibangun dalam bentuk "paku terbalik dengan ketinggian 40,45 meter dengan diameter 3,10 meter dan di bagian bawah diameter 1,30 meter. Di bawah monumen dihiasi dengan ukiran "Trisula" bergambar,' "Cakra", '"Stamba" dan' "Padma" sebagai simbol api perjuangan.

Di dalam tugu ini, terdapat Museum 10 November. Museum Sepuluh Nopember dibangun untuk memperjelas keberadaan Tugu Pahlawan tersebut dan sebagai penyimpang bukti-bukti sejarah di 10 November 1945.

No comments:

Post a Comment